Wednesday 17 September 2014

Macam -Macam Model pembelajaran

Advertisements

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
MAKALAH
Di Ajukan Sebagai Tugas Pada Mata Kuliah Model-Model Pembelajaran
Dosen pembimbing: M. Rochanda, M.Si






   






Disusun Oleh:
 Nama  :  Sunadinata
       NRMK :  12.0073           

   
FAKULTAS TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NIDA EL-ADABI
PARUNG PANJANG BOGOR 2014


KATA PENGANTAR

       Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini  yang membahas mengenai “Model-mode pembelajaran”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas matakuliah model-model pembelajaran. Penulis  mencoba memberikan suatu pemahaman yang berguna untuk pembaca. Serta mengembangkan minat untuk mempelajarinya.
     Harapan penulis semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi  mahasiswa/i STAI NIDA EL-ADABI khususnya semester IV, yang mudah-mudahan berkenan Di hati bapak selaku dosen mata kuliah model-model pembelajaran. Penulis menyadadari bahwa makalah ini jauh dari sempurnaa maka dari itu penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan makalah ini.









Parung panjang,21 Agustus 2014
    Penulis





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR    ii
DAFTAR ISI     iii
BAB  I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang    1
B.    Rumusan Masalah    2
C.    Tujuan Penulisan .....................................................................................2

BAB  II PEMBAHASAN
A.  Pengertian Model pembelajaran     2
B. Ruang Lingkup Model pembelajaran    3
C. Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran.........................................................3
D.  Urgensi Model Pembelajaran    3
E.  Jenis-Jenis Model Pembelajaran    3
F.  Model pembelajaran Unggulan    3
     BAB  III PENUTUP                            
      A. Kesimpulan   
      B. Saran   

     DAFTAR PUSTAKA   










BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
     Model pembelajaran ,berbicara tentang model pembelajaran berarti berbicara dunia pendidikan, di dalam dunia pendidikan guru sebagai salah satu komponen pendidikan dan merupakan suatu bidang profesi, mempunyai peranan yang sangat vital didalam proses belajar mengajar untuk membawa anak didiknya kepada kedewasaan dalam arti yang sangat luas. Bahkan boleh dikatakan bahwa keberhasilan suatu proses belajar mengajar ini 60% terletak ditangan guru.
Oleh karena itu proses belajar mengajar yang dibabaki oleh guru tidak akan     pernah tenggelam atau digantikan oleh alat atau lainnya.Maka hal itu perlu adanya model-model pembelajaran yang dijadikan pedoman untuk guru agar proses belajar mengajar lebih menarik yang nantinya mampu membentuk anak didiknya karena kedewasaan seperti yang diharapkan.
B .Rumusan Masalah
a.  apakah definisi dari model pembelajaran
b.Apa  ruang lingkup darai model pembelajaran
c. Apa prinsip-prinsip dari model Pembelajaran
d.  Apa Urgensi Model Pembelajaran
e. Apa Jenis-Jenis Model Pembelajaran
f. Apa Model pembelajaran Unggulan
C. Tujuan Penulisan Makalah
a. Untuk mengetahui  Pengertian  dari Model pembelajaran
b. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Model pembelajaran
c. Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran
d.  Untuk mengetahui Urgensi Model Pembelajaran



BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Model pembelajaran
  Pengertian pembelajaran
          Istilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu  istilah yang memiliki
keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam
proses pendidikan. Pembelajaran seharusnya merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa belajar. Untuk
itu, harus dipahami bagaimana siswa memperoleh pengetahuan dari kegiatan
belajarnya. Jika guru dapat memahami proses pemerolehan pengetahuan, maka
guru akan dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat bagi siswanya.
          Menurut Sudjana  dalam Sugihartono, dkk  pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat  menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Sedangkan Nasution  mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu aktifitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar.
       Dari berbagai pengertian pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh
pendidik untuk mentransfer ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan
sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan
kegiatan belajar secara efektif dan efisien sehingga akan mendapatkan hasil yang
seoptimal mungkin..
       Sedangkan  model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang  digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,  termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, Menurut Soekamto, dkk (dalam Nurulwati, 2000 : 10) juga mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
         Berdasarkan dua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagi pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan proses belajar mengajar.

B.    Ruang Lingkup Model Pembelajaran
Ruang lingup model pembelajaran dalam dunia pendidikan  Mliputi
    Guru
     Murid
     Orang tua
    Kepala sekolah
    Lingkungan
C.Prinsip-prinsip model pembelajaran
      Prinsip belajar adalah hal-hal penting yang harus dilakukan guru dalam pembelajaran sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai. Prinsip ini juga akan mengarahkan guru agar mereka dapat menjadikan siswa mereka aktif dalam proses pembelajaran. Dengan menerapkan prinsip-prinsip belajar, guru dapat mewujudkan tujuan pembelajaran yang dirumuskan, dan siswa akan terbantu dalam mencapai hasil belajar yang maksimal. Dapat disimpulan bahwa Prinsip-prinsip pembelajaran adalah hal yang harus diimplementasikan oleh guru dalam seluruh proses pembelajaran yang dilakukannya terhadap siswa, termasuk dalam proses pemilihan dan pemakaian model pembelajaran. Model pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan tujuan dan keadaan yang ada. Dari sekian banyak model pembelajaran yang ada, guru hendaknya mampu mengkombinasikan dan mengadaptasikannya sehingga terciptalah model yang benar-benar efektif dan efesien bagi proses pembelajaran yang dilakukan.

D.urgensi model pembelajaran
      Diantara model model pembelajaran dibawah, penulis lebih fokus untuk memberikan  penjelasan dan bukti argumentasi mengapa model-model pembelajaran itu sangat  penting bagi calon guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam konteks kekinian. Sebagai calon pendidik harus senantiasa bisa menguasai berbagai ilmu pengetahuan agar muridnya bisa menjadi kearah yang lebih baik karna seorang calaon guru pencerah bukan pencela. Calon guru khususnya  guru Pendidikan agama islam harus mampu menciptakan proses pembel ajaran  aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan di dalam ruang-ruang kelas, mengapa  Demikian penulis ambil contoh , ketika kita hendak pulang ke rumah, dan saat sampai ke rumah  makanan yang disediakan oleh si istri/orang tua itu dan itu saja tahu tempe, tidak ada model atau perubahan rasa dan warna sama sekali maka sudah bisa dipastikan hati kecil  kita akan mendongkol diiringi kening mengkerut jengkel serta tidak menutup kemungkinan kita akan mencari rumah makan yang menunya enak.begitu  pula dengan penerimaan murid yang ada di sekolah atau madrasah, mereka akan  merasa bosan bahkan GALAU (Gelisah Antara Lanjut Atau Udahan) jika calon  guru  khususnya guru  PAI seperti kelakuan si istri di atas. Dan sayangnya, nuansa bosan dan galau di atas  sampai saat ini masih dirasakan karena guru.maka dari itu model-model pembelajaran sangat pentik untuk untuk di taplikasikan di pelajari bagi calon guru.

E.Jenis-Jenis Model pembelajaran
1.   Examples Non Examples
Contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan.
Langkah-langkah :
1.    Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.     Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
3.    Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
4.    Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
5.    Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6.    Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
7.    Kesimpulan
2. Picture And Picture
Langkah-langkah
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Menyajikan materi sebagai pengantar
3.    Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
4.    Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5.    Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6.    Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7.    Kesimpulan/rangkuman
3. Numbered Heads Together (kepala bernomer)
Langkah-langkah :
1.    Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2.    Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3.    Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4.    Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
5.    Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6.    Kesimpulan 

4.  Cooperative Script.
Skrip kooperatif : metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
1.    Guru membagi siswa untuk berpasangan
2.    Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
3.    Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4.    Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
•    Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
•    Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
5.    Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
6.    Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
7.    Penutup

5. Kepala Bernomor Struktur
    (Modifikasi dari number heads)
 Langkah-langkah :
1.    Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2.    Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai
               Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua              mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
3.    Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
4.    Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
5.    Kesimpulan
6.  Student Teams-Achievement Divisions (Stad)
(Tim Siswa Kelompok Prestasi)
Langkah-langkah :
1.    Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2.    Guru menyajikan pelajaran
3.    Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat  menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4.    Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5.    Memberi evaluasi
6.    Kesimpulan



7.Jigsaw (Model Tim Ahli)
 Langkah-langkah :
1.    Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2.    Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3.    Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4.    Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5.    Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6.    Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7.    Guru memberi evaluasi
8.    Penutup
8. Problem Based Introduction (Pbi)
(Pembelajaran Berdasarkan Masalah)
Langkah-langkah :
1.    Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2.    Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3.    Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4.    Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
5.    Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
9.   Artikulasi
Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3.    Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
4.    Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
5.    Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya
6.    Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
7.    Kesimpulan/penutup
10. Mind Mapping
    Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban
Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
3.    Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4.    Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5.    Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6.    Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru.


11. Make - A Match ( Mencari pasangan)
Langkah-langkah :
1.    Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
2.    Setiap siswa mendapat satu buah kartu
3.    Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4.    Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
5.    Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
6.    Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
7.    Demikian seterusnya
8.    Kesimpulan/penutup
12.  Think Pair And Share
Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3.    Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
4.    Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
5.    Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
6.    Guru memberi kesimpulan
7.    Penutup


13.  Debate
Langkah-langkah :
1.    Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra
2.    Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas
3.    Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
4.    Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide diharapkan.
5.    Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai
14.   Role Playing
1.    Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2.    Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum KBM
3.    Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
4.    Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
5.    Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan
6.    Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan
7.    Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk membahas penampilan masing-masing kelompok.
8.    Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9.    Guru memberikan kesimpulan secara umum
10.    Evaluasi
11.    Penutup
15.  Group Investigation
Langkah-langkah :
1.    Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2.    Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3.    Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
4.    Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif  yang bersifat penemuan
5.    Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok
6.    Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
7.    Evaluasi
8.    Penutup
16.  Talking Stick
Langkah-langkah :
1.    Guru menyiapkan sebuah tongkat
2.    Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi.
3.    Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan mempelajarinya, siswa menutup bukunya.
4.    Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
5.    Guru memberikan kesimpulan
6.    Evaluasi
7.    Penutup
17.   Bertukar Pasangan
Langkah-langkah :
1.    Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya atau siswa memilih sendiri pasangannya).
2.    Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
3.    Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
4.    Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka.
5.    Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.



18.  Snowball Throwing
Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2.    Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
3.    Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
4.    Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
5.    Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
6.    Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
7.    Evaluasi
8.    Penutup
19. Student Facilitator And Explaining   (Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta lainnya )
Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3.    Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep.
4.    Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.
5.    Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
6.    Penutup
20. Course Review Horay
Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3.    Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
4.    Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa
5.    Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö) dan salan diisi tanda silang (x)
6.    Siswa yang sudah mendapat tanda Ö vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya
7.    Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
8.    Penutup
21. Demonstration
Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan
Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
3.    Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
4.    Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan.
5.    Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisanya.
6.    Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa didemontrasikan.
7.    Guru membuat kesimpulan.
22. Explicit Intruction ( pengajaran langsung)
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan  dengan pola selangkah demi selangkah
Langkah-langkah :
1.    Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
2.    Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
3.    Membimbing pelatihan
4.    Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5.    Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
23. Cooperative Integrated Reading  And Composition (Circ)
(Kooperatif Terpadu Membaca Dan Menulis)
Langkah-langkah :
1.    Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
2.    Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
3.    Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
4.    Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5.    Guru membuat kesimpulan bersama
6.    Penutup
24. Inside-Outside-Circle (Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar)
Langkah-langkah :
1.    Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
2.    Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam
3.    Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan
4.    Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
5.    Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya.



25. Tebak Kata
Media :
Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.
Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi ataudiselipkan di telinga.
Langkah-langkah :
1.    Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit.
2.    Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas
Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10x10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5x2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga
4.    Sementara siswa membawa kartu 10x10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10x10 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.
5.    Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
6.    Dan seterusnya



F.    Model Pembelajaran Unggulan
        menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional (2008, p1529) adalah yang diunggulkan. Sedangkan kata dasarnya yaitu unggul, adalah lebih tinggi. Menurut Eko Endarmoko  unggulan adalah primadona. Sedangkan kata dasarnya yaitu unggul, adalah superior, utama, kuat, besar kelas.
          Jadi Model pembelajaran unggulan adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang  digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran yang lebih unggul. Dari sekian banyak model pembelajaran yang telah di paparkan diatas menurut penulis yang lebih unggul yaitu model pembelajaran kemungkinan ficture and ficture karena lebih aktif dan Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai lebih aktif



















BAB III
PENUTUP


A. KESIMPULAN
      Dari pemaparan di atas dapatdi simpulkan bahwa model  pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagi pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan proses belajar mengajar.     Dan model-model pembelajaran itu sangat  penting bagi calon guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam (PAI) d. Sebagai calon pendidik harus  bisa menguasai berbagai ilmu pengetahuan agar muridnya bisa menjadi kearah yang lebih baik karna seorang calaon guru pencerah bukan pencela dan Calon guru  harus mampu menciptakan proses pembel ajaran  aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan di dalam ruang-ruang kelas


B .SARAN
  Saran penulis dalam model-model pembelajaran sebagai kerangka untuk menycapai tujuan para calan guru khususnya umumnya bagi para pembaca semoga dengan adanya makalah ini bisa mendapatkan pengetahuan dan bagi calon guru bisa menciptakan proses ajaran aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan di dalam ruang-ruang kelas dan kedepannya bisa mengaplikasikan model pembelajaran yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
  Trianto,Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
( Jakarta : Kencana, 2010), Cet ke4, h. 2
http://eprints.uny.ac.id/7784/3/bab%202%20-%2008108241020.pdf
http://candjez.blogspot.com/2012/12/model-pembelajaran.html 
http://www.slideshare.net/stkipgetsempena/materi-4-prinsipprinsip-belajar-dan-model-pembelajaran

Advertisements

Related Post:

No comments:

Post a Comment